10 Pemain Catur Terbaik Sepanjang Masa
Permainan catur yang kita cintai telah melahirkan banyak legenda, juara dunia, pemain kelas dunia, dan grandmaster.
Melihat aksi para master ini memberikan kesenangan, inspirasi, dan pelajaran tentang cara bermain dengan baik. Seringkali kita berdebat tentang siapa yang menjadi pemain terbaik sepanjang masa dalam dunia catur, yang selalu mengundang pertanyaan: Siapa yang unggul di antara mereka?
Berikut adalah 10 pemain catur terbaik sepanjang masa:
- Sebutan Terhormat
- #10 Alexander Alekhine
- #9 Mikhail Tal
- #8 Emanuel Lasker
- #7 Vladimir Kramnik
- #6 Mikhail Botvinnik
- #5 Anatoly Karpov
- #4 Jose Raul Capablanca
- #3 Bobby Fischer
- #2 Magnus Carlsen
- #1 Garry Kasparov
Sebutan Terhormat
Pemain-pemain berikut ini adalah legenda catur dan sering diperbincangkan sebagai pemain terbaik sepanjang masa, namun karena berbagai alasan, mereka tidak termasuk dalam daftar 10 terbaik.
Paul Morphy
Pada tahun 1850-an, Paul Morphy adalah seorang pemain catur yang sangat kuat dan diakui sebagai pemain terbaik sepanjang abad ke-19. Meskipun tidak ada gelar juara dunia resmi pada zamannya, Morphy mendominasi pesaing-pesaingnya dan dianggap sebagai juara dunia tidak resmi.
Prestasinya termasuk kemenangan dalam American Chess Congress tahun 1857 dan tour ke Eropa pada tahun 1858, dimana dia berhasil mengalahkan setiap lawan terkemuka.
Morphy menjadi guru bagi dunia catur, mengajarkan konsep-konsep seperti pengorbanan, pengembangan, serangan, akurasi, dan lain-lain. Opera Game-nya yang legendaris dianggap sebagai salah satu pertandingan catur paling terkenal sepanjang masa, yang masih dipelajari hingga sekarang. GM Bobby Fischer bahkan mencantumkan Morphy sebagai salah satu dari sepuluh pemain terhebat dalam sejarah catur.
Tigran Petrosian
GM Tigran Petrosian, yang dikenal sebagai "Iron Tigran," adalah juara dunia dari tahun 1963 hingga 1969 serta juara Soviet empat kali. Sebelum memenangkan gelar juara dunia pada tahun 1962, dia tidak terkalahkan sepanjang tahun. Petrosian terkenal karena keahliannya dalam pertahanan dan kemampuannya untuk melakukan pengorbanan kualitas yang mengesankan. Menurut GM Daniel Naroditsky, dia termasuk di antara "pemain elit pertama dengan gaya permainan yang benar-benar universal."
Petrosian mengalahkan legenda GM Mikhail Botvinnik untuk merebut gelar juara dunia pada tahun 1963, kemudian mempertahankan gelarnya melawan GM Boris Spassky pada tahun 1966, dan kemudian kalah dalam pertandingan ulang melawan Spassky pada tahun 1969.
Pada tahun 1971, Petrosian menjadi lawan terakhir bagi Bobby Fischer sebelum Fischer menghadapi Spassky dalam pertandingan Kejuaraan Dunia 1972. Meskipun Petrosian berhasil mengalahkan Fischer dalam game kedua Turnamen Kandidat, yang menghentikan rekor kemenangan Fischer yang luar biasa sebanyak 20 pertandingan berturut-turut, namun akhirnya Fischer memenangkan pertandingan tersebut.
Viswanathan Anand
GM Viswanathan Anand adalah Juara Dunia FIDE dari tahun 2000 hingga 2002 dan juara dunia tak terbantahkan (undisputed) dari tahun 2007 hingga 2013. Sebelumnya, Anand kalah dalam pertandingan Kejuaraan Dunia PCA / Professional Chess Association melawan GM Garry Kasparov pada tahun 1995 dan dalam pertandingan Kejuaraan Dunia FIDE melawan GM Anatoly Karpov pada tahun 1998 (dalam tiebreak), sebelum akhirnya memenangkan Kejuaraan Dunia FIDE pada tahun 2000.
Pada tahun 2007, Anand memenangkan Kejuaraan Dunia yang diadakan dalam format double round-robin, mengalahkan GM Vladimir Kramnik dan pemain kelas dunia lainnya untuk menjadi Juara Dunia. Pada tahun 2008, Anand mengalahkan Kramnik dalam sebuah pertandingan untuk menjadi Juara Dunia ke-15. Dia mempertahankan gelar tersebut dengan mengalahkan GM Veselin Topalov pada tahun 2010 dan melawan GM Boris Gelfand pada tahun 2012. Pada tahun 2013, Anand dikalahkan oleh Magnus Carlsen yang kemudian menjadi Juara Dunia.
Sebagai grandmaster India terkuat, Anand telah menjadi inspirasi bagi banyak pemain catur di India dan di seluruh dunia.
#10 Alexander Alekhine
Alexander Alekhine adalah juara dunia resmi keempat dan mempertahankan gelar tersebut dari tahun 1927 hingga 1946, kecuali selama periode 1935-1937. Dia dikenal sebagai pemain yang brilian dengan keahlian dalam permainan kombinasi dalam posisi yang kompleks. Alekhine juga memperkenalkan gagasan bahwa aturan catur dan prinsip-prinsipnya bisa dilanggar berdasarkan analisis khusus dari posisi yang unik.
Alekhine merebut gelar Juara Dunia dengan mengalahkan Jose Raul Capablanca pada tahun 1927, meskipun dia dianggap sebagai kandidat yang sangat tidak diunggulkan (bahkan belum pernah memenangkan satu pertandingan pun melawan Capablanca sebelumnya).
Meskipun Alekhine memegang gelar Juara Dunia untuk waktu yang lama, dia hanya berhasil mempertahankannya dua kali saja (keduanya melawan GM Efim Bogoljubow pada tahun 1929 dan 1934). Rematch antara Capablanca dan Alekhine tidak pernah terjadi karena berbagai alasan. Pada tahun 1935, Alekhine kalah dari GM Max Euwe dalam pertandingan yang cukup mengejutkan.
Dua tahun kemudian, Alekhine memenangkan pertandingan ulang melawan Euwe untuk merebut kembali gelar tersebut, tetapi tidak pernah mempertahankannya lagi. Alekhine meninggal pada tahun 1946 sebagai Juara Dunia, menjadi satu-satunya Juara Dunia yang meninggal saat memegang gelarnya (meskipun dia sedang merencanakan pertandingan melawan Botvinnik).
#9 Mikhail Tal
GM Mikhail Tal, yang juga dikenal sebagai "Penyihir dari Riga," adalah Juara Dunia resmi kedelapan dalam sejarah catur. Tal mencapai gelar tersebut pada tahun 1960 dengan mengalahkan Botvinnik saat usianya baru 23 tahun, menjadikannya juara dunia termuda saat itu (meskipun rekor ini kemudian dipecahkan oleh Kasparov dan Carlsen).
Tal terkenal karena gaya menyerangnya yang brilian dan unik, yang telah menjadi sumber inspirasi bagi pemain catur dalam strategi menyerang selama bertahun-tahun. Salah satu kutipan terkenalnya adalah, "Anda harus membawa lawan Anda ke dalam hutan gelap yang dalam, di mana 2+2=5, dan jalan keluarnya hanya cukup untuk satu orang."
Koleksi permainan Tal yang berjudul "The Life and Games of Mikhail Tal" dianggap sebagai salah satu buku catur terhebat sepanjang masa, berisi partai klasik yang menggambarkan kejeniusan dan kreativitasnya di atas papan catur.
#8 Emanuel Lasker
Emanuel Lasker adalah Juara Dunia resmi kedua yang memegang gelar tersebut selama 27 tahun, dari tahun 1894 hingga 1921, yang merupakan rekor terpanjang dalam sejarah Kejuaraan Dunia catur. Karier bermain caturnya mencakup periode lima dekade yang mengagumkan. Lasker meraih gelar Juara Dunia dengan mengalahkan juara dunia resmi pertama, Wilhelm Steinitz, pada tahun 1894, dan dia berhasil mempertahankan gelar tersebut sebanyak lima kali melawan beberapa pemain kelas dunia, seperti Frank Marshall, Siegbert Tarrasch, David Janowsky, dan Carl Schlechter.
Pada tahun 1921, Lasker kehilangan gelar juara setelah kalah dari Capablanca, tetapi ia tetap bermain pada level tertinggi. Pada usia 66 tahun, tepatnya tahun 1935, Lasker meraih peringkat ketiga dalam turnamen Moscow, hanya setengah poin di belakang Botvinnik dan Salo Flohr, tetapi unggul atas Capablanca, Vera Menchik (Juara Dunia catur wanita pertama), dan 15 master lainnya.
#7 Vladimir Kramnik
GM Vladimir Kramnik adalah Juara Dunia dari tahun 2000 hingga 2007. Ia meraih gelar Juara Dunia klasik dengan mengalahkan legenda Kasparov pada tahun 2000, mempertahankan gelar tersebut melawan GM Peter Leko, dan kemudian menghadapi Juara Dunia FIDE, Topalov, pada tahun 2006 dalam pertandingan penyatuan gelar. Kramnik berhasil mengalahkan Topalov untuk menjadi Juara Dunia tak terbantahkan pertama sejak Kasparov pada tahun 1993.
Pada puncak kariernya, permainan Kramnik tidak memiliki kelemahan sama sekali—dia bisa melakukan segalanya. Dia terkenal dengan permainan akhir yang fantastis dan gaya bermain yang rapi, ulet, dan posisional. Kramnik dianggap sebagai salah satu pemain yang paling sulit dikalahkan dalam sejarah catur.
Kramnik tetap menjadi salah satu pemain papan atas selama lebih dari 25 tahun sebelum memutuskan untuk pensiun pada Januari 2019.
#6 Mikhail Botvinnik
GM Mikhail Botvinnik, yang dikenal sebagai "bapak sekolah catur Soviet," adalah Juara Dunia keenam. Ia memegang gelar tersebut dari tahun 1948 hingga 1963, dengan dua jeda singkat, dan menjadi pemain papan atas selama lebih dari 30 tahun. Gaya permainannya didasarkan pada logika yang kuat dan fleksibilitas, namun ia juga sangat pandai dalam perencanaan metode dan strategis. Gaya fleksibelnya memungkinkannya untuk menyesuaikan diri dengan berbagai gaya bermain yang berbeda.
Dia menjadi Juara Dunia pada tahun 1948, mempertahankan gelarnya melawan GM David Bronstein pada tahun 1951, dan mengalahkan GM Vassily Smyslov pada tahun 1954. Pada tahun 1957, Smyslov mengalahkan Botvinnik, yang kemudian memenangkan rematch pada tahun berikutnya (pada saat itu Juara Dunia memiliki hak untuk rematch jika mereka kehilangan gelar). Pada tahun 1960, Botvinnik dikalahkan oleh Tal, tetapi sejarah berulang ketika Botvinnik memenangkan pertandingan rematch pada tahun 1961.
Meskipun gelarnya sebagai Juara Dunia diambil alih oleh Petrosian pada tahun 1963, Botvinnik terus bermain pada level tertinggi hingga pensiunnya pada tahun 1970. Botvinnik mendirikan sekolah catur pada tahun 1963, dan dia mengajar tiga calon Juara Dunia (Karpov, Kasparov, dan Kramnik).
#5 Anatoly Karpov
GM Anatoly Karpov adalah Juara Dunia ke-12, memegang gelar dari tahun 1975 hingga 1985, dan juga menjadi Juara Dunia FIDE dari tahun 1993 hingga 1999. Karpov adalah pemain yang sangat berbakat dalam berbagai aspek, tetapi spesialisasinya terletak pada strategi posisional, permainan profilaksis, dan teknik permainan akhir yang luar biasa.
Karpov menjadi Juara Dunia secara otomatis ketika Fischer mengundurkan diri dari pertandingan mereka pada tahun 1975 karena tuntutannya tidak terpenuhi. Karpov kemudian mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan GM Viktor Korchnoi pada tahun 1978 dan 1981. Pada tahun 1984, Karpov bertemu dengan Kasparov untuk pertama kalinya, dan dunia catur pun berubah selamanya.
Dalam lima pertandingan antara kedua pemain legendaris tersebut, pertandingan pertama berakhir lebih cepat dengan Karpov unggul dengan lima kemenangan, tiga kekalahan, dan 40 kali seri. Pada tahun 1985, Kasparov mengalahkan Karpov dan merebut gelar Juara Dunia. Mereka bertemu lagi pada tahun 1986, 1987, dan 1990. Setelah pertandingan-pertandingan itu selesai, rekor pertandingan Kejuaraan Dunia mereka adalah 19 kemenangan untuk Karpov, 21 kemenangan untuk Kasparov, dan 104 kali seri!
Pada tahun 1993, Kasparov meninggalkan FIDE (mendirikan PCA), dan Karpov menjadi juara dunia FIDE. Karpov mempertahankan gelar juara dunia FIDE dengan mengalahkan GM Jan Timman pada tahun 1993, GM Gata Kamsky pada tahun 1996, dan Anand pada tahun 1998 (dalam tiebreak). Karpov menolak untuk berpartisipasi dalam turnamen Kejuaraan Dunia FIDE 1999 setelah FIDE mengubah peraturannya.
Permainan legendaris Karpov terus menginspirasi semua pemain posisional dan penggemar ending saat ini. Buku Tibor Karolyi berjudul berjudul Karpov's Strategic Wins dianggap sebagai salah satu buku catur terbaik yang pernah ditulis.
#4 Jose Raul Capablanca
Jose Raul Capablanca adalah Juara Dunia resmi ketiga dan mungkin pemain catur paling berbakat sepanjang masa. Dari tahun 1916 hingga 1924, ia mencatat rekor turnamen yang mengesankan dengan 40 kemenangan dan 23 kali seri, pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada masa itu dan tetap menjadi prestasi bersejarah yang signifikan hingga saat ini. Bakat dan keahlian Capablanca tidak tertandingi selama periode delapan-tahun tersebut.
Capablanca menjadi Juara Dunia setelah mengalahkan legenda Lasker pada tahun 1921. Banyak yang meyakini bahwa Capablanca akan mampu mengalahkan Lasker jika diberikan kesempatan sebelum tahun 1921, dan juga banyak yang percaya bahwa ia akan dapat merebut kembali gelar tersebut jika diberikan kesempatan untuk rematch melawan Alekhine. Namun, Capablanca tidak beruntung karena masa keemasannya terjadi di antara Perang Dunia I dan II.
Setiap Juara Dunia dan penantangnya memiliki kemampuan yang lengkap, tetapi Capablanca memiliki bakat khusus dalam permainan akhir. Bahkan hingga sekarang (di era mesin catur), sulit untuk menemukan kelemahan dalam permainan akhirnya. Buku Irving Chernev yang berjudul Capablanca's Best Chess Endings dianggap sebagai karya klasik yang menggambarkan keahlian Capablanca dalam fase permainan akhir.
Menjalani delapan tahun tanpa kekalahan dan memegang gelar Juara Dunia adalah pencapaian yang sangat luar biasa dalam dunia catur, dan hanya Capablanca yang berhasil mencapai prestasi ini.
#3 Bobby Fischer
GM Bobby Fischer adalah juara dunia resmi ke-11 serta Juara Dunia Amerika pertama dan satu-satunya. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai pemain catur paling terkenal sepanjang masa. Dari 1970 hingga 1971, Fischer memenangkan 20 pertandingan berturut-turut melawan lawan kelas dunia, sebuah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mungkin tidak akan terulang. Prestasi ini termasuk dalam tujuh rekor catur paling menakjubkan.
Pada tahun 1972, Fischer mengalahkan Spassky dalam "Match of the Century" atau "Pertandingan Abad Ini" dan dinobatkan sebagai Juara Dunia, meskipun memulai pertandingan dengan skor 0-2 setelah melewatkan game pertama dalam ending yang sepenuhnya seimbang dan bahkan tidak hadir untuk game kedua. Prestasi Fischer dalam meruntuhkan kekuasaan catur Soviet dari 1970 hingga 1972 selama masa Perang Dingin dianggap sebagai salah satu penampilan individu terhebat sepanjang masa.
Gayanya unik, orisinal, dan kreatif. Dia bisa menyerang dan bertahan dengan baik, tetapi juga menunjukkan pemahaman posisional yang sangat dalam. Fischer menginspirasi banyak generasi pemain catur di AS dan di seluruh dunia.
"Game of the Century" Fischer adalah salah satu permainan catur paling terkenal sepanjang masa, dan bukunya yang berjudul My 60 Memorable Games dianggap sebagai salah satu buku catur terbaik dalam sejarah.
#2 Magnus Carlsen
GM Magnus Carlsen adalah satu-satunya pemain yang pernah memenangkan kejuaraan dunia dalam semua jenis kontrol waktu (standar, cepat, dan kilat)—dia menyandang ketiganya secara bersamaan pada tahun 2019. Pada tahun 2009, Carlsen menjadi pemain termuda dalam sejarah yang mencapai batas rating 2800, dan pada tanggal 21 April 2014, dia mencapai rating puncaknya sekaligus menjadi rating tertinggi dalam sejarah dengan 2889.
Carlsen telah menjadi pemain peringkat satu dunia sejak 2011 dan mendominasi permainan sejak saat itu. Pada Februari 2020, Carlsen mencatatkan 125 pertandingan tak terkalahkan dalam kontrol waktu standar, yang menjadi rekor lain untuk sang Juara Dunia.
Prestasi Carlsen sudah lebih dari cukup untuk dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa, meskipun saat ini ia masih muda dan mungkin belum mencapai puncak kekuatan bermainnya!
Carlsen menjadi Juara Dunia dengan mengalahkan Anand pada tahun 2013 tepat sebelum berusia 23-tahun (Juara Dunia termuda kedua setelah Kasparov). Dia berhasil mempertahankan gelarnya sebanyak empat kali: pada tahun 2014 Carlsen memenangkan pertandingan rematch melawan Anand, pada tahun 2016 ia mengalahkan GM Sergey Karjakin, pada tahun 2018 ia mengalahkan GM Fabiano Caruana, dan pada tahun 2021 ia mengalahkan GM Ian Nepomniachtchi.
#1 Garry Kasparov
GM Garry Kasparov adalah Juara Dunia ke-13 dan memegang gelar tersebut dari tahun 1985 hingga 2000. Ia pertama kali mencapai peringkat satu dunia pada tahun 1984, dan mempertahankan posisi tersebut hingga tahun 2006. Kasparov mendominasi dunia catur selama lebih dari 20 tahun.
Kasparov mencapai rating tertingginya 2856 pada tanggal 3 Maret 2000—pada saat itu merupakan angka yang belum pernah terjadi sebelumnya dan rekor yang tidak terpecahkan hingga Carlsen melampauinya.
Pada tahun 1985, Kasparov berhasil mengalahkan Karpov untuk menjadi Juara Dunia termuda pada usia sekitar 22 setengah tahun. Dia berhasil mempertahankan gelarnya melawan Karpov dalam tiga kesempatan berturut-turut pada 1986, 1987, dan 1990. Pada tahun 1993, Kasparov memisahkan diri dari FIDE dan mendirikan PCA, yang menyebabkan terjadinya dua Kejuaraan Dunia yang berbeda, hingga pertandingan reunifikasi antara Kramnik dan Topalov pada tahun 2006.
Kasparov mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan GM Nigel Short pada tahun 1993 dan Anand pada tahun 1995. Hanya Kasparov dan Lasker yang mampu mempertahankan gelar Juara Dunia mereka sebanyak lima kali.
Pada tahun 2000, Kramnik mengakhiri kekuasaan Kasparov sebagai Juara Dunia. Meskipun demikian, Kasparov tetap aktif dalam turnamen hingga pensiunnya pada tahun 2005, meninggalkan permainan sebagai pemain nomor satu di dunia.
Kasparov tetap aktif di dunia catur setelah pensiunnya. Dia bermain dalam pertandingan eksibisi dan bahkan memberikan pelatihan kepada Carlsen dan GM Hikaru Nakamura. Seri bukunya yang berjudul My Great Predecessors, yang terdiri dari lima volume, dianggap sebagai salah satu buku catur terbaik sepanjang masa.