" Pak Iwan jangan marah, kitakan bersaudara, jadi harus sabar"kata koleganya. "Wah kalau sabar kaya gitu saya nggak mau nanti saya dikira gila"kata pak Iwan
Waktu itu pak Iwan sadar hidupnya cuman sambilan sambilan tapi kok dapat duit. Ternyata sekarang dia diam dan itulah kerjaannya sekarang. Oleh karena itu pak Iwan maju menjadi ketua organda di samping pulau Bali.
"Kapan nih saya dapat duit"?kata pak Iwan "Ya nanti pak Iwan"kata koleganya lagi. Begitu dihormati pak Iwan sebab dia ini orang yang licik selagi muda dia enam bersaudara jadi biasa di membohongi kakaknya dan adiknya dan dia yang ditengah. "Ya nanti pak Iwan, saya aja belum gajian kok bapak minta" kata koleganya. " Ya saya minta nanti saya kelaparan". " Terus bapak kan orang beruang masih minta pak"koleganya senyum dikulum " Ya saya masih minta sebab anak saya banyak" sambil geram pak Iwan " Ya saya tahu pak anak bapak banyak tapi jangan itu alasan nanti bapak nggak di kasih boss lho pak "sambil becanda. " Ya saya nggak takut nanti kita makan bareng tapi kemarin saya lupa ngajak kalian semua makan bareng".
Pak Iwan sudah banyak anak dan Istrinya juga sudah empat sudah sering lupa dan sudah tua pak Iwan. Dia sering nyariin-nyariin anjing di waktu senggang supaya kelihatan keren. Sebab nanti saya dikira gila kalau nggak dapat berani beli harga gede untuk punya anjing sekedar untuk memuaskan hobi yang jarang ini. Tuhan juga nggak tahu bahwa pak Iwan cari Anjing untuk hobi jadi ini bukan untuk di jual lagi katanya. Dia sering dapat duit dari anjing tapi sering juga rugi sebab anjing itu kan nggak berduit jadi harus juga yang beli yang nggak berduit. Masih banyak temannya yang menganggap pak Iwan masih waras karena masih juga nyambung ngomongnya. Dia sering nangis sendiri. Mengingat waktu itu ada orang gila ngelamar anaknya tapi nggak jadi. Keluarga ini nggak ada duit, terus pak Iwan ketawa sebab ini orang nggak tahu duit juga kan harus kamu kerja tapi jangan kamu jadi maling, masa sekarang dia jadi maling atau Jambret. Itulah renungan pak Iwan.
Doooor, " kaget saya " kata pak Iwan. "Kok pak Iwan tidur-tiduran terus, kenapa pak Iwan ". "Ya saya begadang nonton bola tengah malam nggak tidur". "Bapak menang nggak? "Ya kalah 50 juta, kamu berani juga nanya itu ke saya"kata pak Iwan. " Ini pak ada pesan dari boss bahwa bapak dipecat. Sebab nggak ada duit lagi perusahaan ini"kata koleganya. " Saya dipecat"merah mukanya " Iya bapak di pecat". "Terus saya kemana" kata pak Iwan"
Pak Iwan kaget sekali tentang pemecatannya sambil pulang kerumah dia sedih dan mikirin gila-bola terus pak Iwan dan membuat pak Iwan marah sendiri. Tapi beberapa hari kemudian ada berita bagus bahwa Pak Iwan nggak dipecat tapi di promosi.
"Ini ada kesalahan berita pak, tapi bapak harus keluar dari perusahaan ini untuk di promosi di bidang lain yaitu organda mobil " kata bossnya. " Tapi itu saya sudah biasa. Terus saya sibuk-sibukan juga nanti. Tapi ini siapa yang buat"?" Gini pak Iwan, nggak usah pak Iwan tahu sebab kalau tahu bapak nanti di bidang urusan duit dan itu nggak enak dan ini enak di urusan mesin. Buah simalakama kan harus nggak tahu" kata bossnya (yg mungkin juga nggak bossnya).
Dulu waktu tahun 65 waktu demo mahasiswa menurunkan Soekarno, dia pro Soekarno sebenarnya tapi nggak mau juga dia ketahuan sebab nanti dia di penjara. Itulah kembali pada waktu dia muda.
" Saya bingung juga kalau saya nggak tahu. tapi boss saya juga bilang nanti. Tapi ini si Agud nggak datang-datang lagi gara-gara apa waktu itu. wah ada benarnya juga itukan pasar gila. Tapi ini nggak tentang itu"katanya dalam hati
Pak Iwan bimbang dan dia terus-terusan aja merenung tapi dia sedikit sebel juga.
" Pak Iwan saya terangkan, Sari mau bapak naik kelas jadi bapak harus mau kalau nggak ya saya nggak pecat"kata bossnya " Iya saya tahu tapi siapa nih"kata Pak Iwan. " Iya yang buat abang kamu Berkasa tapi ini orangnya di Bekasi dan pendiam orangnya". " Iya saya tahu saya kenal"kata pak Iwan.
"Tapi kenapa dipindahin inikan namanya gila"kata pak Iwan " Ya nggak gila,inikan namanya naik". " Ini mata kalian kok merah kurang tidur kali"kata pak Iwan " Ya nggak kurang tidur pak tapi kurang duit"kata koleganya. " Kalau gitu saya kasih seratus ribu per satu orang" kata pak Iwan "Wah bapak baik sekali"
Disitulah pak Iwan sangat dermawan karena kalau nggak gini ya gimana lagi katanya lagi.
"Terus makan kamu gimana semua"!kata pak Iwan " Ya masih biasa pak". "Iya kalau gitu saya tinggal"kata pak Iwan.
Pak Iwan bingung juga karena Agud juga tahu duit (itu selalu yang direnungkannya) tapi udahlah kalau gitu.
Pak Iwan
" Pak Iwan jangan marah, kitakan bersaudara, jadi harus sabar"kata koleganya. "Wah kalau sabar kaya gitu saya nggak mau nanti saya dikira gila"kata pak Iwan
Waktu itu pak Iwan sadar hidupnya cuman sambilan sambilan tapi kok dapat duit. Ternyata sekarang dia diam dan itulah kerjaannya sekarang. Oleh karena itu pak Iwan maju menjadi ketua organda di samping pulau Bali.
"Kapan nih saya dapat duit"?kata pak Iwan "Ya nanti pak Iwan"kata koleganya lagi. Begitu dihormati pak Iwan sebab dia ini orang yang licik selagi muda dia enam bersaudara jadi biasa di membohongi kakaknya dan adiknya dan dia yang ditengah. "Ya nanti pak Iwan, saya aja belum gajian kok bapak minta" kata koleganya. " Ya saya minta nanti saya kelaparan". " Terus bapak kan orang beruang masih minta pak"koleganya senyum dikulum " Ya saya masih minta sebab anak saya banyak" sambil geram pak Iwan " Ya saya tahu pak anak bapak banyak tapi jangan itu alasan nanti bapak nggak di kasih boss lho pak "sambil becanda. " Ya saya nggak takut nanti kita makan bareng tapi kemarin saya lupa ngajak kalian semua makan bareng".
Pak Iwan sudah banyak anak dan Istrinya juga sudah empat sudah sering lupa dan sudah tua pak Iwan. Dia sering nyariin-nyariin anjing di waktu senggang supaya kelihatan keren. Sebab nanti saya dikira gila kalau nggak dapat berani beli harga gede untuk punya anjing sekedar untuk memuaskan hobi yang jarang ini. Tuhan juga nggak tahu bahwa pak Iwan cari Anjing untuk hobi jadi ini bukan untuk di jual lagi katanya. Dia sering dapat duit dari anjing tapi sering juga rugi sebab anjing itu kan nggak berduit jadi harus juga yang beli yang nggak berduit. Masih banyak temannya yang menganggap pak Iwan masih waras karena masih juga nyambung ngomongnya. Dia sering nangis sendiri. Mengingat waktu itu ada orang gila ngelamar anaknya tapi nggak jadi. Keluarga ini nggak ada duit, terus pak Iwan ketawa sebab ini orang nggak tahu duit juga kan harus kamu kerja tapi jangan kamu jadi maling, masa sekarang dia jadi maling atau Jambret. Itulah renungan pak Iwan.
Doooor, " kaget saya " kata pak Iwan. "Kok pak Iwan tidur-tiduran terus, kenapa pak Iwan ". "Ya saya begadang nonton bola tengah malam nggak tidur". "Bapak menang nggak? "Ya kalah 50 juta, kamu berani juga nanya itu ke saya"kata pak Iwan. " Ini pak ada pesan dari boss bahwa bapak dipecat. Sebab nggak ada duit lagi perusahaan ini"kata koleganya. " Saya dipecat"merah mukanya " Iya bapak di pecat". "Terus saya kemana" kata pak Iwan"
Pak Iwan kaget sekali tentang pemecatannya sambil pulang kerumah dia sedih dan mikirin gila-bola terus pak Iwan dan membuat pak Iwan marah sendiri. Tapi beberapa hari kemudian ada berita bagus bahwa Pak Iwan nggak dipecat tapi di promosi.
"Ini ada kesalahan berita pak, tapi bapak harus keluar dari perusahaan ini untuk di promosi di bidang lain yaitu organda mobil " kata bossnya. " Tapi itu saya sudah biasa. Terus saya sibuk-sibukan juga nanti. Tapi ini siapa yang buat"?" Gini pak Iwan, nggak usah pak Iwan tahu sebab kalau tahu bapak nanti di bidang urusan duit dan itu nggak enak dan ini enak di urusan mesin. Buah simalakama kan harus nggak tahu" kata bossnya (yg mungkin juga nggak bossnya).
Dulu waktu tahun 65 waktu demo mahasiswa menurunkan Soekarno, dia pro Soekarno sebenarnya tapi nggak mau juga dia ketahuan sebab nanti dia di penjara. Itulah kembali pada waktu dia muda.
" Saya bingung juga kalau saya nggak tahu. tapi boss saya juga bilang nanti. Tapi ini si Agud nggak datang-datang lagi gara-gara apa waktu itu. wah ada benarnya juga itukan pasar gila. Tapi ini nggak tentang itu"katanya dalam hati
Pak Iwan bimbang dan dia terus-terusan aja merenung tapi dia sedikit sebel juga.
" Pak Iwan saya terangkan, Sari mau bapak naik kelas jadi bapak harus mau kalau nggak ya saya nggak pecat"kata bossnya " Iya saya tahu tapi siapa nih"kata Pak Iwan. " Iya yang buat abang kamu Berkasa tapi ini orangnya di Bekasi dan pendiam orangnya". " Iya saya tahu saya kenal"kata pak Iwan.
"Tapi kenapa dipindahin inikan namanya gila"kata pak Iwan " Ya nggak gila,inikan namanya naik". " Ini mata kalian kok merah kurang tidur kali"kata pak Iwan " Ya nggak kurang tidur pak tapi kurang duit"kata koleganya. " Kalau gitu saya kasih seratus ribu per satu orang" kata pak Iwan "Wah bapak baik sekali"
Disitulah pak Iwan sangat dermawan karena kalau nggak gini ya gimana lagi katanya lagi.
"Terus makan kamu gimana semua"!kata pak Iwan " Ya masih biasa pak". "Iya kalau gitu saya tinggal"kata pak Iwan.
Pak Iwan bingung juga karena Agud juga tahu duit (itu selalu yang direnungkannya) tapi udahlah kalau gitu.