Warta
Gukesh dan Ding Sama-Sama Melewatkan Kemenangan di Game 8 yang Penuh Drama
Remis kelima berturut-turut, tapi lagi-lagi pertandingan berlangsung sangat seru. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Gukesh dan Ding Sama-Sama Melewatkan Kemenangan di Game 8 yang Penuh Drama

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

Baik GM Gukesh Dommaraju maupun Juara Dunia Ding Liren sama-sama melewatkan peluang kemenangan saat game kedelapan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 berakhir remis dalam 51 langkah. Ding memulai dengan 1.c4, kembali terkejut di pembukaan, tapi berhasil stabil sebelum melakukan blunder. Gukesh memanfaatkan kesempatan dan sempat unggul, tetapi satu kesalahan membuat permainan berbalik. Ding hampir menang, namun akhirnya sepakat remis. Gukesh mencoba menghindari pengulangan langkah, tapi remis kelima berturut-turut tak terelakkan. Drama seru ini membuat skor tetap imbang 4-4 dengan enam game tersisa.

Game kesembilan akan dimulai pada Kamis, 5 Desember mulai pukul 16:00 WIB.

Skor Pertandingan

Nama Rating 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Skor
  Ding Liren 2728 1 ½ 0 ½ ½ ½ ½ ½ . . . . . . 4
  Gukesh Dommaraju 2783 0 ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ . . . . . . 4
Cara Menonton Kejuaraan Dunia FIDE 2024
Anda dapat menyaksikan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 secara langsung di Chess.com/id/TV serta saluran Twitch dan YouTube Chess24 Indonesia. Sementara itu, GM Hikaru Nakamura melakukan siaran langsung di Kick. IM Andras Toth menganalisis pertandingan Kejuaraan Dunia melalui kursus di Chessable
Siaran langsung Chess24 Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan IM Mohamad Ervan.
Sekali lagi, pertandingan yang seru meninggalkan banyak hal untuk dibicarakan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Analisis Pertandingan Grandmaster, oleh GM Rafael Leitao

GM Rafael Leitao telah menganalisis game kedelapan di bawah ini.

Ding Memulai dengan 1.c4, Tapi Tim Gukesh Sudah Siap

Gukesh mulai unggul di pembukaan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Memasuki paruh kedua pertandingan, Ding masih mencoba berbagai langkah pembukaan. Setelah 1.e4, 1.Kf3, dan 1.d4, kali ini ia menggunakan Pembukaan Inggris, 1.c4.

Seperti hari-hari sebelumnya, kedua pemain segera menyimpang dari jalur umum. Kali ini Gukesh menemukan langkah baru yang menarik, 7...f6!.

Ini bukan langkah yang langsung membuat Putih kalah, tetapi GM Peter Leko menjelaskan bahwa langkah tersebut berisiko:

Ding sedang berpikir lama. Situasinya tidak nyaman. Posisi ini berisiko karena ada banyak ketidakseimbangan. Mengetahui bahwa lawan Anda sudah mempersiapkan langkah ini, mempelajari posisi ini, dan tahu idenya, membuat permainan ini terasa seperti Freestyle chess!

Ding sempat berpikir selama 14 menit, mempertimbangkan langkah 8.b4!? untuk merebut ruang di sayap menteri sebelum akhirnya memilih langkah standar 8.0-0. Persiapan Gukesh yang matang membuat Ding mulai tertinggal di waktu.

Gukesh memuji timnya ketika membahas langkah 7...f6:

Itu bagian dari persiapan saya, dan saya ingin berterima kasih kepada tim, bukan hanya Gaju [GM Grzegorz Gajewski] tetapi juga anggota tim lainnya. Mereka bekerja dengan sangat baik. Kami berhasil mengejutkannya di pembukaan, jadi saya sangat berterima kasih. Semoga kedepannya ada lebih banyak ide menarik!

Tidak heran banyak penonton yang terkesan.

Namun dalam wawancara setelah pertandingan, Ding menilai pembukaan kali ini seimbang, meski dia mengakui Gukesh mulai mengambil alih momentum.

Jika melihat jumlah kejutan di pembukaan, mungkin ini masih seimbang. Sebelumnya saya memberikan banyak kejutan, tapi dalam dua game terakhir dia membalasnya. 

Pertarungan seru pun dimulai.

Jejak Langkah Max Euwe

Tidak jelas apakah tujuan Ding adalah untuk mengacaukan persiapan lawannya, tetapi ia memilih strategi yang tidak biasa. Ia memindahkan gajah hitamnya ke a3, langkah "over-fianchetto," dan mendorong pion-f dengan cukup berisiko.

"Sebenarnya saya tidak terlalu gugup selama pertandingan, hanya merasa kurang nyaman setelah pembukaan," ujar Ding setelahnya. Meski begitu, langkah-langkahnya tidak buruk dan bahkan memberinya peluang untuk mengambil inisiatif jika lawannya melakukan kesalahan.

Meskipun merasa kurang nyaman, Ding tetap menemukan langkah-langkah bagus. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Kedua pemain tampaknya belum pernah menemui posisi ini sebelumnya. Bahkan, Ding mencetak rekor baru di Kejuaraan Dunia karena tidak mendorong salah satu pion tengahnya untuk jumlah langkah terbanyak... dengan selisih lima langkah!

Pertandingan serupa 89 tahun lalu berakhir dengan hasil remis cepat dalam 16 langkah, tetapi pertandingan kali ini berkembang menjadi perjuangan yang intens.

Gukesh Pasang Perangkap

Ding kembali hanya punya waktu sekitar setengah jam untuk 20 langkah, tapi seperti yang dia bilang di konferensi pers, itu bukan masalah besar. Dia menjelaskan, "Jika saya tetap bisa bermain baik meski dalam tekanan waktu, saya lebih suka bermain dengan waktu yang sedikit."

Saat sepertinya dia sudah mengatasi semua tantangan dan bahkan bisa mendapatkan posisi yang lebih baik dengan langkah seperti 22.Gb2! atau 22.Md2, Ding justru melakukan kesalahan dengan langkah 22.Bb1?, yang membawanya ke dalam perangkap tersembunyi. Pion hitam-b belum pernah digerakkan dalam tiga game pertama, tetapi kali ini 22...b5! menjadi langkah menentukan yang hampir mengunci kemenangan untuk Gukesh.

"Saya pikir posisi saya jauh lebih baik, mungkin hampir menang," kata Gukesh. Hal ini terlihat jelas dalam permainan. Setelah 23.cxb5, hitam tidak kalah pion karena ada 23...Mb6+!, yang menghasilkan dua pion bebas kuat, sementara pion a2 menjadi target yang mudah diserang.

Gukesh terus memberikan tekanan besar. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Yang mungkin menyelamatkan Ding adalah waktunya yang terbatas, sehingga dia dengan cepat memilih ide yang ternyata "salah kalkulasi." Dia mengorbankan pion-a agar bisa memainkan langkah Gb2-d4, yang membuat posisi jadi rumit. Gukesh mengakui, "Posisinya jadi sangat tricky—saya harus bermain dengan sangat presisi.

Gukesh Membiarkan Ding Lolos—dan Mengambil Alih

Ding awalnya mengira Hitam akan memainkan 26...Mb8?, di mana dia melihat 27.Ba1! bisa memberinya "kompensasi besar." Sementara itu, Gukesh sadar dia bisa menyela dengan kuda ke c5, tapi bingung memilih kuda yang mana. Ternyata, seharusnya kuda d7 yang dimainkan. Namun, karena merasa langkah 26...Kdc5! "terlihat aneh," Gukesh dengan cepat memilih 26...Kac5?! karena yakin langkah itu bisa memberinya kemenangan. Ini menjadi momen penting dalam pertandingan.

Setelah itu, permainan berjalan cepat. Setelah 27.Bc1 Gb3, Ding menemukan langkah luar biasa 28.Me1!, yang tiba-tiba membuatnya tidak lagi dalam posisi kalah. 

Gukesh mengira Ding hanya akan memainkan 28.Md2?, di mana langkah 28...b4! akan memastikan kemenangan Hitam. Dia pun memuji Ding, "Sangat mengesankan lawan saya menemukan Me1 begitu cepat—pertahanan yang luar biasa!" Langkah ini membuat menteri putih menuju f2, sementara langkah 28...Kxd3?, yang mungkin terlihat menggoda, sebenarnya gagal karena ada 29.Mc3!.

Ding menjelaskan bagaimana dia menemukan langkah tersebut:

Dalam posisi sulit, kita harus menemukan langkah terbaik untuk tetap bertahan. Kemarin saya hanya terpikir f6 untuk menciptakan ancaman Bd3, dan hari ini Me1 menjadi satu-satunya cara menciptakan counterplay. Dalam posisi sulit, kita harus bersabar dan menunggu peluang.

Dalam posisi sulit, kita harus bersabar dan menunggu peluang. 

—Ding Liren

Yang menarik, langkah menteri ini tidak hanya bertahan, tetapi juga memberikan tekanan besar pada Hitam. Komputer menunjukkan 28...a4! sebagai langkah terbaik, tetapi itu hanya membawa permainan ke akhir yang kemungkinan imbang setelah 29.Mb4.

Posisi Ding tiba-tiba jauh lebih baik daripada yang dia sadari. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Mengapa Gukesh harus bermain aman? Jawabannya terlihat di permainan, karena setelah 28...Ge6? 29.Mf2! Bc8 30.Ge3!, Ding justru berada dalam posisi menang.

Ancaman utama Putih adalah memainkan d4 untuk memenangkan kuda di c5 atau benteng di c8 yang tidak terlindungi karena terkena pin.

Gukesh mencoba melindungi bentengnya dengan 30...Bc7, tetapi langkah mengejutkan 31.Ke1!! membuat Putih jelas unggul. Meski begitu, langkah 31.Kd4! yang dipilih Ding juga sangat kuat, terutama dalam tekanan waktu, karena langkah itu memiliki rencana jelas saat kuda berpindah ke c6.

Permainan berlanjut, dan akhirnya Putih unggul kualitas, sementara Hitam hanya memiliki pion bebas sebagai kompensasi. Gukesh mengakui:

Saat saya melihat posisi dengan Kc6... saya pikir semua keunggulan saya sudah hilang, tapi saya tidak merasa itu buruk. Sekarang setelah melihatnya lagi, semuanya jadi jelas, tapi saat bermain tidak terasa demikian.

Saat saya melihat posisi dengan Kc6... saya pikir semua keunggulan saya sudah hilang, tapi saya tidak merasa itu buruk.

—Gukesh Dommaraju

Ternyata, kedua pemain tidak sepenuhnya memahami situasi sebenarnya di papan.

Remis: Ding Meremehkan, Gukesh Terlalu Percaya Diri

"Jantung saya tidak kuat menahan ketegangan ini," ujar Leko, sementara GM Maurice Ashley seperti kehilangan akal...

...tapi bagi para pemain, permainan berlangsung dengan lebih sedikit drama. Ding bahkan tidak menyadari bahwa dia melewatkan peluang menang hingga setelah pertandingan selesai: 

Seperti pada Kejuaraan Dunia terakhir, ada banyak naik turun dan tidak banyak permainan yang sempurna. Di Kejuaraan Dunia sebelumnya, juga ada satu game di mana lawan unggul, tetapi tiba-tiba di akhir saya yang menang. Namun hari ini, selama permainan, saya tidak menyadari bahwa saya sempat berada di posisi menang. Saya pikir dia melewatkan beberapa detail penting yang membuat saya bisa kembali ke permainan. Sebelumnya, dia benar-benar menguasai permainan, lagi-lagi.

Namun hari ini, selama permainan, saya tidak menyadari bahwa saya sempat berada di posisi menang. 

—Ding Liren

Karena itu, tidak heran ketika Ding memilih menerima remis melalui pengulangan posisi.

Namun, sebenarnya setelah mencapai kontrol waktu, Ding bisa saja menghindari remis dengan memainkan 41.Gd4! bukannya 41.Md4. Meskipun sulit untuk menang dari posisi itu, komputer kemungkinan bisa menemukan caranya.

Keputusan kemudian berpindah ke Gukesh, apakah dia ingin menerima remis atau mencoba melanjutkan. Dengan 41...Mg2, permainan akan selesai dengan remis, tapi untuk kedua kalinya dalam pertandingan ini, Gukesh memilih melanjutkan meski tidak ada keuntungan bagi Hitam, kali ini dengan 41...Ma2!?.

Ding tidak terlalu terkejut kali ini, tetapi GM Daniel Naroditsky hampir kehilangan kata-kata di siaran langsung.

"Saya hanya suka bermain catur!" kata Gukesh saat membuat keputusan serupa di game keenam, tetapi kali ini ia mengaku itu karena kesalahan penilaian:

Saya tidak berpikir saya dalam bahaya besar. Saya selalu merasa dengan rajanya yang lemah dan pion saya yang kuat di b3, saya masih punya peluang. Saya pikir saya mungkin punya beberapa kesempatan, tetapi ternyata itu hanya kesalahan penilaian posisi.

Secara objektif, posisi tetap imbang setelah menghindari remis, tetapi justru Hitam yang harus membuktikan keseimbangannya. Mungkin alasan utama Gukesh melanjutkan permainan adalah untuk menekan Ding dan memaksanya bermain lebih lama. Gukesh tetap terlihat percaya diri.

Pada akhirnya, tambahan waktu setengah jam tidak berdampak besar bagi keduanya. Ding akhirnya memilih langkah yang memaksa lawannya menerima remis.

Skor sekarang menjadi 4-4, dengan maksimal enam game klasik tersisa. Ding mengatakan pertandingan ini sesuai dengan harapannya, karena semua pertandingan terakhirnya selalu diputuskan dengan margin yang sangat tipis.

Di konferensi pers, para pemain melihat apa saja yang mereka lewatkan selama pertandingan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Gukesh akan bermain dengan buah putih di game kesembilan pada Kamis nanti, sementara Ding mempersiapkan diri untuk ujian berat sebelum bisa menikmati hari istirahat lagi! 


Playlist Video

Cek playlist video dari Chess.com berikut, untuk Ulasan Permainan dan Wawancara.

Anda juga bisa mengikuti rekap video dari streamer favorit Anda, seperti GM Hikaru Nakamura, IM Levy Rozman (GothamChess), GM Ben Finegold, dan GM Aman Hambleton (Chessbrah), GM Arturs Neiksans, FM Nemo Zhou, Epic Chess, dan Chess Dojo melalui playlist ini.


Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura akan menentukan siapa juara dunia selanjutnya. Penantang berusia 18 tahun asal India, Gukesh Dommaraju, menghadapi Juara Bertahan asal China, Ding Liren, dalam pertandingan 14 game, di mana pemain pertama yang mencapai 7.5 poin akan keluar sebagai pemenang. Setiap pemain memiliki waktu dua jam untuk 40 langkah pertama, dengan tambahan 30 menit hingga akhir permainan, dan increment 30 detik per langkah mulai dari langkah ke-41. Total hadiah yang diperebutkan adalah $2.500.000, dengan $200.000 diberikan untuk setiap kemenangan, dan sisa hadiah akan dibagi rata. Jika pertandingan berakhir imbang dengan skor 7-7, babak tiebreak akan dimainkan, dimulai dengan empat pertandingan catur cepat 15+10.


Liputan kejuaraan dunia sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13

Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13

Ding Liren Bangkit dan Kalahkan Gukesh dengan Permainan Sempurna di Game ke-12

Ding Liren Bangkit dan Kalahkan Gukesh dengan Permainan Sempurna di Game ke-12