Warta
Norway Chess Dimulai! Carlsen, Nakamura, dan Praggnanandhaa Memimpin Setelah Kemenangan di Armageddon
Pertandingan klasik pertama Magnus Carlsen vs. Ding Liren sejak gelar juara dunia berpindah tangan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Norway Chess Dimulai! Carlsen, Nakamura, dan Praggnanandhaa Memimpin Setelah Kemenangan di Armageddon

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

GM Magnus Carlsen, Hikaru Nakamura, dan Praggnanandhaa Rameshbabu memimpin di Norway Chess 2024 setelah memenangkan pertandingan armageddon di babak pertama. Saat pertandingan yang dinantikan antara Carlsen vs. GM Ding Liren berlangsung, terjadi momen menarik ketika Carlsen baru saja mulai makan malam setelah pertandingan dimulai. Nakamura berhasil mengalahkan GM Fabiano Caruana, sementara Praggnanandhaa mengalahkan GM Alireza Firouzja dengan hanya satu detik tersisa di jamnya.

Semua pertandingan klasik di Norway Chess Women’s juga berakhir imbang, dengan GM Humpy Koneru bertahan dari posisi kalah melawan GM Pia Cramling dan memenangkan pertandingan armageddon. Selain itu, Ju Wenjun, Juara Dunia Wanita, sukses mengalahkan GM Vaishali Rameshbabu, dan GM Lei TIngjie mengalahkan GM Anna Muzychuk

Pertandingan babak kedua dimulai pada hari Selasa, 28 Mei mulai pukul 22:00 WIB.

Norway Chess Open: Klasemen Setelah Babak 1

Pertandingan paling ditunggu di babak pertama adalah pertemuan klasik pertama antara Juara Dunia ke-16 dan ke-17 sejak gelar tersebut berpindah tangan. Namun, yang paling menarik adalah apa yang terjadi pada Carlsen pada langkah keempat dari sebuah pembukaan Catalan yang umum digunakan.

Selama 15 menit, Carlsen tidak kembali ke papan catur. Apakah dia sakit atau sedang melakukan trik psikologis? "Saya lapar," kata Carlsen kepada TV Norwegia. Nakamura kemudian memberikan penjelasan tentang apa yang dia amati dalam wawancara berikut:

Menggunakan terlalu banyak waktu bisa berisiko karena tidak ada penambahan waktu (increment) dalam kontrol waktu turnamen ini sebelum langkah ke-40. Namun, Carlsen mungkin telah memprediksi apa yang akan terjadi. Pada langkah ke-11, para pemain mulai mengulangi langkah, dan pertandingan berakhir imbang pada langkah ke-14.

Pertandingan berakhir remis singkat dan menuju armageddon. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Kedua pemain lanjut ke armageddon, dimana Ding memiliki buah Putih dan harus menang. Tapi, nampaknya perkataan sang Juara Dunia terbukti benar ketika dia mengatakan fokusnya adalah menghindari posisi terbawah di turnamen ini. Respons penggemar tidak sepenuhnya positif.

Jika pertandingan klasik berakhir imbang, setiap pemain mendapatkan satu poin, dan kemudian mereka bermain untuk setengah poin tambahan dalam pertandingan armageddon. Dalam armageddon, pemain yang mendapat buah Putih diberi waktu 10 menit, sedangkan pemain dengan buah Hitam hanya memiliki tujuh menit, dengan peluang remis (jika remis, Hitam menang).

Bagi Ding, itu menjadi mustahil setelah Carlsen menggunakan pembukaan yang tricky dan membentuk pertahanan kuat di sepanjang papan. Ding mencoba satu serangan, tetapi yang terbaik yang bisa dilakukannya hanyalah bertahan dengan hasil remis, yang berarti kemenangan untuk Carlsen.

Dua pertandingan klasik yang tersisa jauh lebih menarik, dimana Nakamura mengungkapkan bahwa dia 'agak bosan' saat berhasil mengantisipasi langkah pembukaan Caruana dan meresponsnya dengan cepat di papan catur. Nakamura telah mengalahkan Caruana di babak terakhir Norway Chess tahun lalu, dan yang terbaru di Turnamen Kandidat, dan tampaknya pola tersebut hampir terulang hingga terjadi kesalahan yang hampir berakibat fatal.

Segalanya tampak baik bagi Nakamura sampai situasinya berubah. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Caruana sempat memiliki peluang nyata untuk menang, tetapi untuk membuktikannya dibutuhkan sumber daya komputer yang luar biasa. Namun, pertandingan berakhir dengan hasil imbang.

Berikut pemikiran Nakamura tentang permainannya:

Dalam permainan armageddon, Nakamura mengaku bahwa ia, "merasa seperti Kasparov" saat berhasil memainkan pertahanan Sisilia dengan baik. Partai ini menjadi Game of the Day kami, dengan analisis oleh GM Rafael Leitao di bawah ini:

Momen paling dramatis terjadi dalam armageddon antara Praggnanandhaa vs. Firouzja. Praggnanandhaa memenangkan pertandingan, tapi keduanya lupa mengawasi waktu mereka! "Saya sebenarnya tidak memperhatikan jam sama sekali, dan saya tidak menyadari bahwa kami belum mencapai langkah ke-40. Saya pikir kami sudah mendapat increment satu detik," kata Praggnanandhaa.

Praggnanandhaa mengatakan bahwa mereka mungkin akan terus bermain jika wasit tidak turun tangan. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Praggnanandhaa menang dengan satu detik tersisa:

Armageddon terjadi setelah pertandingan pertama yang menegangkan, dimana Praggnanandhaa sangat ambisius hingga akhirnya dia tidak menemukan taktik yang menguntungkan baginya. Dia berpikir: "Jika saya terus melanjutkan serangan, itu bisa berakhir buruk bagi saya, jadi saya memutuskan untuk menghentikan serangan dan mencapai hasil remis."

Duo kakak-beradik bersama sang ibu. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Cerita yang sama terjadi dalam turnamen Wanita, dimana semua tiga pertandingan klasik berakhir imbang, sehingga hasilnya juga ditentukan dalam armageddon.

Norway Chess Women: Klasemen Setelah Babak 1

Cramling yang berusia 61 tahun, belum pernah mengalahkan Koneru yang berusia 37 tahun dalam catur klasik, tetapi hampir berhasil kali ini setelah unggul atas lawannya. Namun, pemain catur peringkat kelima dunia itu tidak akan menyerah begitu saja, dan dia memanfaatkan satu kesempatan untuk menyerang balik dan membuat hasil remis. Sebenarnya, Cramling berada dalam bahaya karena waktu yang krisis.

Koneru berhasil memanfaatkan kesempatannya untuk membuat hasil remis yang meyakinkan dalam armageddon dan meraih 1.5 poin.

Cramling hampir memenangkan partai klasiknya. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Praggnanandhaa mengatakan bahwa dia sempat melihat permainan kakak perempuannya, Vaishali, melawan Juara Dunia Wanita, dan mencatat bahwa dia memiliki satu pion ekstra, tetapi... "satu jam kemudian, lawannya yang memiliki satu pion ekstra, jadi saya tidak tahu kemana dua pion itu pergi!" Streak lima kemenangan berturut-turut Vaishali di akhir Turnamen Kandidat berakhir, tetapi dia berhasil mempertahankan hasil imbang sebelum Ju memenangkan armageddon dengan lancar.

Lei Tingjie dan Ju Wenjun. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Kemenangan Lei atas Muzychuk lebih brutal. Lei menghukum lawannya karena tidak memaksimalkan keunggulan dalam partai klasik. Lei hanya membutuhkan hasil imbang dengan buah Hitam di armageddon, tetapi dia menemukan beberapa taktik yang sangat efektif.

Ini berarti Lei memimpin dengan 1.5 poin bersama Ju Wenjun dan Koneru, tetapi masih ada sembilan babak lagi. Sorotan dari babak kedua adalah pertandingan Carlsen vs. Nakamura, dimana juara Norway Chess lima-kali bertemu dengan juara bertahan.

Jangan sampai ketinggalan pertandingannya malam ini!

Cara Menonton Norway Chess
Anda dapat menonton Norway Chess 2024 di saluran YouTube dan Twitch Chess24. Pertandingan juga akan disiarkan di saluran Kick milik Nakamura. Pertandingan juga bisa diikuti dari halaman acara kami: Terbuka | Wanita.

Siaran langsung dipandu oleh GM David Howell dan IM Jovanka Houska, Anna Rudolf, dan Danny Rensch.

Norway Chess 2024 menampilkan turnamen Terbuka dan Wanita, masing-masing dengan enam pemain dengan total hadiah yang sama, yaitu 1,690,000 NOK (~$160,000). Turnamen ini berlangsung dari 27 Mei hingga 7 Juni di Stavanger. Pemain akan berhadapan dengan lawan mereka dua kali dalam pertandingan catur klasik, dengan kontrol waktu 120 menit untuk 40 langkah, dengan increment 10-detik mulai dari langkah ke-41. Pemenang pertandingan klasik mendapatkan tiga poin, yang kalah mendapatkan 0 poin. Setelah hasil remis, pemain mendapatkan satu poin dan bertarung untuk setengah poin tambahan dalam armageddon (dengan waktu 10 menit untuk Putih dan tujuh menit untuk Hitam, dimana Hitam memiliki peluang remis).


Liputan sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Singapura Terpilih Menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia FIDE Antara Ding vs. Gukesh

Singapura Terpilih Menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia FIDE Antara Ding vs. Gukesh

Firouzja Mengalahkan Nakamura Dua-Kali untuk Memenangkan Bullet Chess Championship

Firouzja Mengalahkan Nakamura Dua-Kali untuk Memenangkan Bullet Chess Championship